Sabtu, 03 November 2012

Karangan Argumentasi


Panduan Makanan untuk Bayi

ASI eksklusif menurut panduan WHO diberikan selama 6 bulan pertama tanpa makanan tambahan apapun karena nutrisi yang dikandungnya sudah mencukupi untuk 6 bulan pertama kehidupan. Selanjutnya anak akan diperkenalkan terhadap makanan padat secara perlahan-lahan. Pada usia 6-9 bulan, dimulai makanan tambahan pendamping dari yang cair terlebih dahulu (susu formula) ditambah makanan halus seperti bubur susu, buah, dan sayuran. Makanan ini dihaluskan dan dimasak. ASI masih WAJIB diberikan, dianjurkan diteruskan selama 1 tahun kehidupan. Bahkan jika memungkinkan untuk diteruskan hingga 2 tahun, justru hal ini lebih baik bahkan karena kandungan yang terasupi menjadi lebih lengkap.
Pada usia 8 bulan bayi dapat diperkenalkan dengan ‘finger foods’ yaitu snack yang dapat dimakan oleh bayi sendiri (tidak perlu disuapi), seperti buah yang dipotong-potong ukuran kecil sehingga bayi dapat makan sendiri. Makanan halus ini diberikan 2-3x/hari. Pada usia 9-12 bulan, konsistensi makanan menjadi makanan semi-padat atau disaring, istilahnya tim saring. Usia ini kombinasi antara bubur susu, buah, tim saring. Makanan ini diberikan dengan tujuan untuk melatih kemampuan pergerakan rahang atas dan bawah dan melatih kemampuan mengunyah (penggunaan gigi apabila sudah ada). Selanjutnya dapat disajikan makanan dengan tekstur padat atau kasar. Makanan semi-padat/kasar disajikan 3-4 kali/hari dengan tambahan snack 1-2x/hari, seperti roti, buah. Snack adalah makanan yang disajikan diantara waktu makan yang umumnya mudah disiapkan, dan dapat dimakan sendiri oleh bayi. Ibu dapat memberikan variasi snack dengan cara mengolah sendiri masakan .
Jika telah menginjak usia lebih dari 12 bulan, dapat diperkenalkan makanan sebagaimana orang dewasa konsumsi, namun penting adanya perkenalan makanan dilakukan satu per satu secara bertahap untuk memantau timbulnya alergi atau tidak, terutama untuk jenis telur, seafood, dan susu sapi. Hindari makanan yang menyebabkan tersedak (memiliki konsistensi keras) seperti kacang, anggur, wortel mentah. Berikanlah makanan bervariasi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Daging, ikan, dan telur dapat diperkenalkan dini, karena mereka adalah sumber nutrisi yang dibutuhkan. Namun diingat sekali lagi, bahwa pemberian makanan ini harus dilakukan satu persatu untuk melihat ada atau tidak reaksi alergi.