Panduan Makanan untuk Bayi
ASI eksklusif menurut panduan WHO diberikan
selama 6 bulan pertama tanpa makanan tambahan apapun karena nutrisi yang
dikandungnya sudah mencukupi untuk 6 bulan pertama kehidupan. Selanjutnya anak
akan diperkenalkan terhadap makanan padat secara perlahan-lahan. Pada usia 6-9
bulan, dimulai makanan tambahan pendamping dari yang cair terlebih dahulu (susu
formula) ditambah makanan halus seperti bubur susu, buah, dan sayuran. Makanan
ini dihaluskan dan dimasak. ASI masih WAJIB diberikan, dianjurkan diteruskan
selama 1 tahun kehidupan. Bahkan jika memungkinkan untuk diteruskan hingga 2
tahun, justru hal ini lebih baik bahkan karena kandungan yang terasupi menjadi
lebih lengkap.
Pada usia 8 bulan bayi dapat diperkenalkan dengan
‘finger foods’ yaitu snack yang dapat dimakan oleh bayi sendiri (tidak perlu
disuapi), seperti buah yang dipotong-potong ukuran kecil sehingga bayi dapat
makan sendiri. Makanan halus ini diberikan 2-3x/hari. Pada usia 9-12 bulan,
konsistensi makanan menjadi makanan semi-padat atau disaring, istilahnya tim
saring. Usia ini kombinasi antara bubur susu, buah, tim saring. Makanan ini
diberikan dengan tujuan untuk melatih kemampuan pergerakan rahang atas dan
bawah dan melatih kemampuan mengunyah (penggunaan gigi apabila sudah ada).
Selanjutnya dapat disajikan makanan dengan tekstur padat atau kasar. Makanan
semi-padat/kasar disajikan 3-4 kali/hari dengan tambahan snack 1-2x/hari,
seperti roti, buah. Snack adalah makanan yang disajikan diantara waktu makan
yang umumnya mudah disiapkan, dan dapat dimakan sendiri oleh bayi. Ibu dapat
memberikan variasi snack dengan cara mengolah sendiri masakan .
Jika telah menginjak usia lebih dari 12 bulan,
dapat diperkenalkan makanan sebagaimana orang dewasa konsumsi, namun penting
adanya perkenalan makanan dilakukan satu per satu secara bertahap untuk
memantau timbulnya alergi atau tidak, terutama untuk jenis telur, seafood, dan
susu sapi. Hindari makanan yang menyebabkan tersedak (memiliki konsistensi
keras) seperti kacang, anggur, wortel mentah. Berikanlah makanan bervariasi
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Daging, ikan, dan telur dapat diperkenalkan
dini, karena mereka adalah sumber nutrisi yang dibutuhkan. Namun diingat sekali
lagi, bahwa pemberian makanan ini harus dilakukan satu persatu untuk melihat
ada atau tidak reaksi alergi.